KONSEP DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING
Saat
ini e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti
dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training
dan universitas)maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dan
lainya). E-Learning merupakan suatujenis sistem pembelajaran yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa denganmenggunakan media
Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. E-Learning adalah proses
learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan Information and
Communication Technology (ICT) sebagai tools yang dapat
tersedia kapanpun dan di manapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala
ruang dan waktu. E-Learning memberikan harapan baru sebagai alternatif
solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi
yang dapat disesuikan dengan kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan), komplemen
(pelengkap), ataupun substitusi (pengganti) atas kegiatan pembelajaran di dalam
kelas yang selama ini digunakan
Untuk
menerapkan e-Learning, minimal ada tiga komponen pembentuk e-Learning,
yaitu:
1. Infrastruktur
e-Learning, yaitu dapat berupa personal computer (PC), jaringan
komputer,
internet dan
perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference
apabila
menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference.
2. Sistem dan
aplikasi e-Learning, yaitu sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi
proses belajar mengajar
konvensional yang meliputi bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau
konten, forum diskusi, sistem penilaian, sistem ujian dan segala fitur yang berhubungan
dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering
disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang
bersifat opensource
sehingga bisa dimanfaatkan dengan mudah dan murah untuk
dikembangkan di
sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan lainya.
3. Konten e-Learning,
yaitu konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system
(Learning
Management System).
Konten
dan bahan ajar ini bisa berbentuk multimediabased content (konten
berbentuk multimedia interaktif) atau text-based content (konten berbentuk
teks seperti pada buku pelajaran biasa). Konten e-Learning biasa
disimpan dalam LMS sehingga dapat diaksesoleh siswa kapanpun dan di
manapun.Sedangkan pelaku (actor) yang ada dalam pelaksanaan e-Learning
pada prinsipnya adalah sama dengan proses belajar mengajar
konvensional, yaitu perlu adanya instruktur yang membimbing, siswa yang
menerima bahan ajar, dan administrator yang mengelola administrasi dan
proses belajar mengajar
Referensi :
http://blog.unila.ac.id/, diakses tanggal: 4 Februari 2013
http://romisatriawahono.net/, diakses tanggal: 4 Februari 2013
http://www.amikom.ac.id/research/index.php/JD/article/viewFile/464/94
Tidak ada komentar:
Posting Komentar