Minggu, 03 Februari 2013



 


KONSEP DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING
Saat ini e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas)maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dan lainya). E-Learning merupakan suatujenis sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa denganmenggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. E-Learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT) sebagai tools yang dapat tersedia kapanpun dan di manapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. E-Learning memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuikan dengan kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), ataupun substitusi (pengganti) atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selama ini digunakan  
Untuk menerapkan e-Learning, minimal ada tiga komponen pembentuk e-Learning, yaitu:
1. Infrastruktur e-Learning, yaitu dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer,
internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference
apabila menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference.
2. Sistem dan aplikasi e-Learning, yaitu sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi          proses belajar mengajar konvensional yang meliputi bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, sistem ujian dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang
bersifat opensource sehingga bisa dimanfaatkan dengan mudah dan murah untuk
dikembangkan di sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan lainya.
3. Konten e-Learning, yaitu konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system
(Learning Management System). 
Konten dan bahan ajar ini bisa berbentuk multimediabased content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau text-based content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Konten e-Learning biasa disimpan dalam LMS sehingga dapat diaksesoleh siswa kapanpun dan di manapun.Sedangkan pelaku (actor) yang ada dalam pelaksanaan e-Learning pada prinsipnya adalah sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar, dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar

Referensi :
http://blog.unila.ac.id/, diakses tanggal: 4 Februari 2013
http://romisatriawahono.net/, diakses tanggal: 4 Februari 2013
http://www.amikom.ac.id/research/index.php/JD/article/viewFile/464/94

Tidak ada komentar:

Posting Komentar